Powered By Blogger

Senin, 22 November 2010

BUDAYA BETAWI



 karena gue orang betawi so gue mau ngejelasin tentang budaya BETAWI 


TARI TOPENG 

Menurut para tokoh betawi, secara teknis ada3 persyaratan yang harus dipenuhi oleh penari topeng betawi agar dapat menghasilkan gerakan yang tepat dan benar demi terwududnya kesatuan gerak tubuh yang estetis dan harmonis yaitu gandes (lawes), ajar (ceria), dan lincah tanpa beban sewaktu menari. selain itu masih ada ketentuan-ketentuan lain yang harus dipenuhi sewaktu menari topeng betawi ini yaitu mendek, dongko, ngengkreg, madep, megar, ngepang dan lain-lain.
dalam perkembangannya kini, tari topeng betawi muncul sebagai pertunjukan tersendiri, sekarang kita kenal sekarang macam-macam tari topeng betawi seperti tari lipet gandes, tari topeng tunggal, tari enjot-enjotan, tari gegot, tari topeng cantik, tari topeng putri, tari topeng ekspresi, tari kang aji, dan masih banyak lagi yang lain-lain.
mungkin kedinamisan tari ini membuka celah kemungkinan perkembangan lebih lanjut tanpa menghilangkan sumber ilham dan rohnya yaitu tari topeng betawi. dapat kita lihat munculnya penata tari baru, yang mengembangkan tari topeng betawi dengan berbagai kreativitas, sehingga muncullah tari-tari kreasi baru seperti tari ngarojeng, tari doger amprok, tari gitek balen yang dihasilkan oleh para penari tersebut.
itulah salah satu kebudayaan yang ada dijakarta



GAMBANG KROMONG 


Salah satu musik khas dari kesenian Betawi yang paling terkenal adalah Gambang Kromong, dimana dalam setiap kesempatan perihal Betawi,  Gambang Kromong selalu menjadi tempat yang paling utama. Hampir setiap pemberitaan yang ditayangkan di televisi, Gambang Kromong selalu menjadi ilustrasi musiknya.

Kesenian musik ini merupakan perpaduan dari kesenian musik setempat dengan  Cina. Hal ini dapat dilihat dari instrumen musik yang digunakan, seperti alat musik gesek dari Cina yang bernama Kongahyan, Tehyan dan Sukong. Sementara alat musik Betawi antara lain; gambang, kromong, kemor, kecrek, gendang kempul dan gong.
Kesenian Gambang Kromong berkembang pada abad 18, khususnya di sekitaran daerah Tangerang. Bermula dari sekelompok grup musik yang dimainkan oleh beberapa orang pekerja pribumi di perkebunan milik Nie Hu Kong yang berkolaborasi dengan dua orang wanita perantauan Cina yang baru tiba dengan membawa Tehyan dan Kongahyan.

Pada awalnya lagu-lagu yang dimainkan adalah lagu-lagu Cina, pada istilah sekarang lagu-lagu klasik semacam ini disebut Phobin. Lagu Gambang Kromong muatan lokal yang masih kental unsur klasiknya bisa didengarkan lewat lagu Jali-Jali Bunga Siantan, Cente Manis, dan Renggong Buyut.
 
 
 
ga ketinggalan dong ONDEL_ONDEL

Ondel-ondel adalah pertunjukan rakyat yang sudah berabad-abad terdapat di Jakarta dan sekitarnya, yang dewasa ini menjadi wilayah Betawi. Walaupun pertunjukan rakyat semacam itu terdapat pula di beberapa tempat lain seperti di Priangan dikenal dengan sebutan Badawang, di Cirebon disebut Barongan Buncis dan di Bali disebut Barong Landung, tetapi ondel-ondel memiliki karakteristik yang khas. Ondel-ondel tergolong salah satu bentuk teater tanpa tutur, karena pada mulanya dijadikan personifikasi leluhur atau nenek moyang, pelindung keselamatan kampung dan seisinya. Dengan demikian dapat dianggap sebagai pembawa lakon atau cerita, sebagaimana halnya denganbekakakdalam upacarapotong bekakakdigunung gamping disebelah selatan kota Yogyakarta, yang diselenggarakan pada bulan sapar setiap tahun.

Ondel-ondel berbentuk boneka besar dengan rangka anyaman bambu dengan ukuran kurang 2,5M, lebihtingginya dan garis tengahnya kurang dari 80 cm. Dibuat demikian rupa agar pemikulnya yang berada didalamnya dapat bergerak agak leluasa. Rambutnya dibuat dari ijuk,”dukkata orang Betawi. Mukanya berbentuk topeng atau kedok, dengan mata bundar (bulat) melotot. 

Ondel-ondel yang menggambarkan laki-laki mukanya bercat merah, yang menggambarkan perempuan bermuka putih atau kuning. Ondel-ondel biasanya digunakan untuk memeriahkan arak-arakan, seperti mengarak pengantin sunat dan sebagainya. Lazimnya dibawa sepasang saja, laki dan perempuan. Tetapi dewasa ini tergantung dari permintaan yang empunya hajat. Bahkan dalam perayaan-perayaan umum seperti ulang tahun hari jadi kota Jakarta, biasa pula dibawa beberapa pasang, sehingga merupakan arak-arakan tersendiri yang cukup meriah.

Musik pengiring ondel-ondel tidak tertentu, tergantung masing-masing rombongan. Ada yang diiringi Tanjidor, seperti rombongan ondel-ondel pimpinan Gejen, kampung Setu. Ada yang diiringi gendang pencak Betawi seperti rombonganBeringin Saktipimpinan Duloh (alm), sekarang pimpinan Yasin, dari Rawasari. Adapula yang diiringi Bende, “Kemes”, Ningnong dan Rebana Ketimpring, seperti rombongan ondel-ondel pimpinan Lamoh, kalideres

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar